Perkebunanbiasanya berada di daerah? dataran rendah dataran tinggi pantai dekat mata air Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: B. dataran tinggi. Dilansir dari Ensiklopedia, perkebunan biasanya berada di daerah dataran tinggi. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. dataran rendah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban
Penelitianini dilakukan di Kebun Raya Liwa yang terletak di Desa Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Daerah ini merupakan pegunungan yang dikelilingi bukit-bukit berlereng cukup terjal dengan kemiringan lereng antara 10% - 40% serta sedikit dataran yang relatif sempit pada bagian tengah kota.
DaerahPerladangan. Daerah peladangan biasanya berada di bagian atas persawahan. 4. Daerah perkebunan. Daerah perkebunan berada di Sungai Pancang, Kecamatan Sebatik dan sekitarnya. Daerah ini cukup baik untuk dikembangkan sebagai perkebunan kakao, kopi, cengkeh, kelapa dan pisang. Daerahdaerah lain yang juga dapat dikembangkan sebagai
Berikutini beberapa contoh hubungan antara sumber daya alam dan jenis pekerjaan. 1. Petani Sawah. Petani sawah adalah orang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman padi, dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan
Petanipemaro mempunyai rumah sendiri walaupun biasanya berada di lingkungan petani pemilik tanah, sedangkan petani hamba tinggal di dalam rumah induk semangnya dan tetap bekerja sebagai orang suruhan. perkebunan-perkebunan di daerah Sindanglaut dan Losari sudah mengadakan sejumlah kontrak dengan desa-desa sekitar perkebunan untuk mengikat
Lantaranbuah ini hanya tumbuh baik di daerah yang memiliki suhu antara 17 sampai 20 derajat celcius, biasanya yang menawarkan petik buah stroberi ini berada di dataran yang tinggi dan sejuk. Nah, ada di daerah mana saja perkebunan stroberi yang lazim membudidayakan stroberi? Malang. Ternyata Malang tidak hanya terkenal dengan buah apel
G3Dm. Jawa Tengah memiliki beberapa daerah yang terletak di dataran tinggi. Alhasil, banyak pula daerah perkebunan, termasuk kebun teh. Selain dijadikan lahan berkebun, perkebunan teh jadi destinasi wisata yang hanya sedap dipandang mata, perkebunan teh memiliki udara sejuk yang tidak dapat kamu temukan di kota-kota besar. Berikut tujuh perkebunan teh di Jawa Tengah yang bisa jadi rekomendasi lokasi melipir sejenak mengusir Kebuh Teh Hamparan perkebunan teh yang hijau bisa jadi latar foto kece. Ditambah adanya perbukitan memukau di belakangnya. Biasanya juga dijadikan tempat outbond, karena areanya cukup ini berada di lereng Gunung Sindoro, sehingga suhunya sudah pasti dingin. Bahkan, pernah mencapai 16 derajat Celsius, Tegalrejo, Tambi, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa TengahJam operasional setiap hari pukul Rp30 ribu2. Kebun Teh Kebun teh ini berada di kawasan agrowisata dengan luas 500 hektare. Gak heran kalau akhirnya banyak area menarik. Seperti area wahana ATV, flying fox, dan berkuda. Kamu pun bisa ikut memetik daun teh atau mampir ke kebun stroberi dan Jalan Kaligua, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa TengahJam operasional setiap hari pukul Rp15 ribu3. Kebun Teh Udara sejuk juga bisa kamu rasakan di sini. Sebab, lokasinya berada di kaki Gunung Slamet, tepatnya di Desa suka hiking atau bersepeda, kamu bisa melakukannya di sini. Tak perlu takut tersesat, karena kamu bisa meminta bantuan petugas untuk berkeliling ke Jalan Raya Moga, Pulosari KM. 02, Simadu Barat, Banyumudal, Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa TengahJam operasional setiap hari pukul Kebun Teh Kebun teh ini masuk sebagai kawasan agrowisata. Terdapat berbagai paket wisata yang bisa dipilih, mulai dari tea factory, tea walk dan kamu berasal dari luar kota, tak perlu bingung perihal tempat menginap. Pasalnya, kebun teh ini punya fasilitas vila dan Jalan Botosari, Botosari, Paninggaran, Gununglangit, Kalibening, Pekalongan, Jawa TengahJam operasional setiap hari pukul Rp10 ribu Baca Juga 10 Destinasi Wisata Paling Kece di Sabang, Surganya Para Penyelam 5. Kebun Teh Kebun teh ini terkenal sebagai salah satu yang terbaik di Jawa Tengah. Uniknya, kamu bisa memetik sendiri dedaunan itu, dijadikan teh sangrai bersama warga sekitar. Siapkan kameramu ya, karena setiap sudutnya tampak begitu Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, YogyakartaJam operasional setiap hari pukul Rp10 ribu6. Kebun Teh Perkebunan ini berada di utara Jawa Tengah, tepatnya di daerah Kendal. Untuk bisa mencapainya, butuh waktu sekitar dua jam dengan kendaraan agak terjal, berhati-hatilah agar tidak tergelincir. Selain kebun teh yang indah, ada sumber mata air panas, air terjun, dan gua Jepang di sini. Lokasi Limbangan, Jatirejo, Ngampel, Hutan Ngesrepbalong, Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Jam operasional setiap hari, 24 jamHarga Kebun Teh Kebun teh ini sedang populer di media sosial. Dari Solo, kamu bisa mencapainya dalam waktu dua jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Hamparan kebun teh yang hijau bisa jadi latar berfoto yang memukau. Lokasi Sumbersari, Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa TengahJam operasional setiap hari pukul beberapa perkebunan teh di Jawa Tengah yang bisa jadi rekomendasi destinasi wisatamu selanjutnya. Kira-kira kamu mau datangi yang mana dulu? Baca Juga 10 Destinasi Wisata Instagramable ala Awkarin di Nusa Tenggara Timur
JawabanMengapa hasil perkebunan besar biasanya ditujukan untuk ekspor karena hasil perkebunan besar tersebut telah memenuhi kualitas tertentu sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan suatu produk di negara lain selain itu dengan adanya kegiatan ekspor tersebut dapat menambah devisa negaraPenjelasanPerdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan antar negara memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill. Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara Menambah devisa negara dari hasil ekspor Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara Menjalin persahabatan dengan negara lain Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara Kerjasama internasional di bidang perdagangan terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong yang mengharuskan suatu negara mengadakan kerja sama di bidang perdagangan. Karena setiap negara tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa adanya sumber daya dari negara lain, bisa dari sumber daya alamnya, sumber daya manusia, pemodalan maupun dalam hal teknologi. Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional 1. Adanya Pasar Bebas Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara. Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi. 2. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan. Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia, sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan pertukaran dengan negara lain. 5. Adanya Perbedaan Teknologi Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal. Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan 6. Menghemat Biaya Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi fixed cost. Pelajari lebih lanjut 1. Pengertian perdagangan internasional 2. Contoh perdagangan internasional 3. Jenis perdagangan internasional Detail jawaban Kelas 11 Mapel Ekonomi Kategori Perdagangan Internasional Kode Kata Kunci Perdagangan Internasional
Perkebunan biasanya berada di daerah? dataran rendah dataran tinggi pantai dekat mata air Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. dataran tinggi. Dilansir dari Ensiklopedia, perkebunan biasanya berada di daerah dataran tinggi. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. dataran rendah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. dataran tinggi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban C. pantai adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. dekat mata air adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. dataran tinggi. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Perkebunan biasanya berada di daerah? dataran rendah dataran tinggi pantai dekat mata air Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. dataran tinggi. Dilansir dari Ensiklopedia, perkebunan biasanya berada di daerah dataran tinggi. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. dataran rendah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. dataran tinggi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. pantai adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. dekat mata air adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. dataran tinggi. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Usaha perkebunan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Indonesia. Hal tersebut didukung oleh keadaan alam negara ini yang mendukung tumbuhnya berbagai tanaman perkebunan. Setiap jenis tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi sendiri-sendiri. Untuk memperoleh keuntungan besar, tak heran jika pelaku usaha perkebunan lebih memilih tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Apa itu Perkebunan?Jenis Perkebunan1. Berdasarkan Luasnya2. Berdasarkan Pengelolaannyaa. Perkebunan Rakyatb. Perkebunan Besarc. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIRd. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakana. Perkebunan Monokulturb. Perkebunan PolikulturApa itu Tanaman Perkebunan?19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi1. Kopi2. Teh3. Kapas4. Karet5. Kelapa Sawit6. Kakao7. Tebu8. Kelapa9. Tembakau10. Vanili11. Lada12. Pala13. Cengkeh14. Kayu Manis15. Rami16. Mangga17. Durian Apa itu Perkebunan? Perkebunan merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanaman atau pembudidayaan tumbuhan tertentu di tanah atau media lain, di suatu lingkungan atau ekosistem yang tepat. Kegiatan perkebunan tidak hanya mencakup penanaman tumbuhan, namun juga mengolah dan memasarkan produk hasil perkebunan. Dengan demikian, ilmu pertanian dan perkebunan, teknologi, dan ilmu manajemen dibutuhkan untuk menjalankan usaha perkebunan. Usaha tersebut juga melibatkan berbagai pihak, yaitu petani, pemerintah, dan tentu saja pengusaha perkebunan. Jenis Perkebunan Ada beberapa jenis perkebunan di Indonesia. Mereka digolongkan berdasarkan kriteria yang berbeda-beda, seperti 1. Berdasarkan Luasnya Menurut besarnya lahan, perkebunan dibedakan menjadi dua yaitu perkebunan kecil dan perkebunan besar. Perkebunan kecil biasanya merupakan milik rakyat. Oleh karena itu, luas lahannya tidak terlalu besar. Sedangkan perkebunan besar tentu saja lahannya sangat luas. Jenis perkebunan ini biasanya merupakan milik perusahaan perkebunan. 2. Berdasarkan Pengelolaannya Perkebunan juga dibedakan berdasarkan pengelolaannya, antara lain a. Perkebunan Rakyat Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan kecil. Lahannya dimiliki dan dikelola oleh rakyat. Hasil dari perkebunan ini biasanya langsung diperdagangkan, tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut. b. Perkebunan Besar Seperti yang telah disebutkan di atas, perkebunan besar ini merupakan dimiliki dan dikelola oleh perusahaan, entah itu perusahaan swasta atau BUMN. Luas lahan perkebunan ini sangat besar dan hasil panennya juga besar. Perusahaan pengelolanya mungkin akan menjual hasil kebun secara langsung. Namun, perusahaan tertentu juga mengolahnya menjadi barang jadi/setengah jadi. Selanjutnya, barang tersebut dijual kepada pihak lain. c. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIR Pengelolaan jenis perkebunan ini melibatkan kerjasama perusahaan BUMN/swasta dengan rakyat biasa. Perusahaan tersebut berfungsi sebagai pengelola inti dan rakyat sebagai plasma. Dengan kerja sama ini, perusahaan memperoleh hasil kebun dari perkebunan inti dan perkebunan plasma. d. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan PIR. Namun bedanya, pihak yang bekerja sama adalah pemerintah dan rakyat. Yang bertindak sebagai pengelola perkebunan ini adalah rakyat, sedangkan pemerintah sebagai pembina mereka. 3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakan Dilihat dari jumlah jenis tanaman yang dibudidayakan perkebunan dibagi menjadi a. Perkebunan Monokultur Pada perkebunan ini, Anda hanya akan melihat satu jenis tanaman, contohnya perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan teh. Sistem perkebunan ini banyak dipilih oleh perusahaan karena menawarkan efisiensi dan hasil yang lebih banyak dan berkualitas. b. Perkebunan Polikultur Perkebunan polikultur biasanya menerapkan pola tanam tertentu, misalnya tumpang sari dan tumpang gilir. Pada sistem tumpang sari, Anda akan menemukan lebih dari satu jenis tanaman yang dibudidayakan. Hal ini dapat dilihat pada perkebunan vanili dan lada. Sedangkan pola tumpang gilir biasanya diaplikasikan untuk tanaman semusim. Dalam praktik pola tumpang gilir, pemilik perkebunan akan menanam tumbuhan yang berbeda pada musim tanam yang berbeda-beda. Apa itu Tanaman Perkebunan? Tanaman perkebunan adalah tanaman yang dapat menghasilkan komoditas yang bernilai. Tanaman ini berbeda dari palawija dan sayuran. Mereka dibedakan menjadi dua jenis, tanaman semusim dan tahunan. Contoh tanaman semusim yang ditanam di perkebunan adalah tebu dan tembakau. Sedangkan contoh tanaman tahunan yang dibudidayakan di perkebunan adalah kelapa sawit dan teh. Hasil panen dari tanaman-tanaman tersebut memiliki pasar di dalam dan luar negeri. Penjualan hasil kebun ini dapat berupa bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. 19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi Karena Indonesia adalah negara tropis yang cukup subur, maka tak heran jika ada berbagai perkebunan yang dapat ditemui di dalamnya. Sebagian besar perkebunan tersebut ditanami dengan tanaman perkebunan yang bernilai tinggi, contohnya 1. Kopi Indonesia memang bukan negara asli di mana tanaman kopi tumbuh. Tanaman tersebut asli dari wilayah Afrika, namun sudah dinaturalisasi di berbagai negara. Meski demikian, tanaman yang memiliki nama latin Coffee sp ini dapat tumbuh dengan subur di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia telah dikembangkan sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini, hasil perkebunan kopi di negara kita mencapai peringkat 3 di dunia. Ada berbagai kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat, contohnya kopi robusta, kopi arabika, dan kopi liberika. Hasil dari perkebunan ini berupa biji kopi. Selain digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, biji kopi juga digunakan untuk industri farmasi dan industri kosmetik. Sehingga permintaan hasil perkebunan ini cukup tinggi. 2. Teh Di Indonesia, perkebunan teh biasanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi. Sama seperti kopi, perkebunan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu, benih tanaman ini dibawa dari Assam dan China oleh penjajah Belanda. Mereka lalu melakukan penelitian agar tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia, contohnya di Jawa Barat. Nilai ekonomis tanaman perkebunan ini sangat tinggi. Tanaman teh atau Camellia sinensis ini menjanjikan keuntungan besar bagi pelaku perkebunan. Daun teh yang telah dipanen tersebut nantinya akan diolah menjadi berbagai produk, misalnya teh celup dan minuman ringan. Selain itu, teh juga digunakan dalam industri kosmetik dan pengobatan herbal. 3. Kapas Tanaman kapas, atau yang disebut juga Gossypium sp, memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi pelaku perkebunan di Indonesia. Hasil dari tanaman ini adalah serat kapas yang banyak dibutuhkan oleh industri tekstil. Sayangnya, tanaman ini belum bisa dibudidayakan secara maksimal di Indonesia. Kualitas serat kapas yang dihasilkan dari perkebunan di negara ini belum bisa menyamai kualitas serat kapas dari luar negeri. Selain itu, jumlahnya juga masih minim. Sehingga, 90% kebutuhan kapas industri tekstil dalam negeri masih mengandalkan bahan baku import. Saat ini, daerah penghasil kapas terbesar di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur. Kualitas serat kapas dari daerah tersebut juga lebih baik dari wilayah lain. Oleh karenanya, pemerintah berusaha keras untuk mengembangkan perkebunan kapas di Indonesia. Sehingga, perkebunan lokal dapat menghasilkan serat berkualitas dalam jumlah besar agar industri tekstil tidak terlalu tergantung pada pasokan bahan baku impor. 4. Karet Meski hasil perkebunan kapas Indonesia belum memuaskan, namun tidak demikian dengan hasil perkebunan karet. Tanaman yang memiliki nama latin Hevea brasiliensis ini dapat tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. Setelah tanaman ini berusia sekitar 5 tahun, getah karet dapat mulai dipanen. Indonesia merupakan penghasil getah karet lateks terbesar kedua yang ada di dunia. Komoditi ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Industri yang banyak membutuhkan karet adalah industri otomotif dan kesehatan. Karet tersebut nantinya akan diolah menjadi ban motor dan ban mobil serta alat kesehatan. 5. Kelapa Sawit Salah satu tanaman perkebunan yang dibudidayakan secara luas di Indonesia adalah kelapa sawit. Mayoritas spesies kelapa sawit utama yang dibudidayakan tersebut adalah Elaeis guineensis. Spesies ini memiliki daging tebal sehingga dapat menghasilkan lebih banyak minyak kelapa sawit dibandingkan Elaeis oleifera. Saat ini, banyak hutan di Indonesia yang diubah menjadi perkebunan sawit. Perkebunan tersebut dapat dengan mudah dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga, tak heran jika Indonesia menjadi penghasil minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Hasil dari perkebunan ini telah memberi keuntungan besar bagi negara ini. Minyak tersebut nantinya akan diolah menjadi minyak sayur. Selain itu, minyak sawit juga digunakan untuk membuat minyak industri. 6. Kakao Theobroma cacao L, atau yang orang awam sebut sebagai tanaman kakao, merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menjanjikan. Tanaman asli Amerika ini adalah tanaman tahunan. Setelah berumur sekitar 3 tahun, buah kakao mulai dapat dipanen. Buah tersebut dipanen saat sudah matang untuk diambil bijinya. Biji kakao mengalami proses pengolahan yang panjang dan akhirnya akan menjadi coklat dalam berbagai bentuk, misalnya pasta coklat, coklat batangan, dan coklat bubuk. Selain diolah menjadi makanan dan minuman, lemak dari biji kakao juga digunakan untuk industri kosmetik. Meski merupakan tanaman asli Amerika, kakao dapat dibudidayakan di berbagai perkebunan Indonesia. Perkebunan kakao paling banyak dapat ditemukan di Sulawesi. Selain itu, perkebunan ini juga dapat ditemukan Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Saat ini, Indonesia merupakan penghasil kakao nomor 4 di dunia. 7. Tebu Tanaman musiman ini telah menjadi komoditas perkebunan di Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka. Tebu atau Saccharum officinarum L merupakan tanaman tropis sehingga dapat tumbuh subur di Indonesia. Perkebunan tebu dapat dengan mudah di temukan di Jawa maupun di Sumatera. Batang-batang tebu yang telah dipanen selanjutnya akan diproses menjadi gula. Di samping itu, komoditas ini juga diolah menjadi vetsin. Karena permintaan terhadap komoditas ini tinggi, maka tak heran jika tebu memiliki nilai ekonomis yang juga tinggi. 8. Kelapa Kelapa sebagai komoditi perkebunan pernah mencapai kejayaannya di Indonesia pada tahun 1990-an. Pada saat itu, kelapa atau kopra banyak dibutuhkan untuk membuat minyak kelapa. Namun, semenjak kelapa sawit mulai dibudidayakan secara luas, perkebunan kelapa telah banyak berkurang. Saat ini, kelapa masih dimanfaatkan untuk membuat minyak kelapa, namun dalam skala yang lebih kecil. Selain itu, hasil perkebunan ini juga dimanfaatkan untuk membuat gula kelapa. 9. Tembakau Selama ini, banyak orang mengira bahwa perkebunan tembakau ikut andil dalam meningkatkan jumlah perokok. Akan tetapi, Nicotiana tabacum atau tembakau tidak hanya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk membuat pestisida. Perkebunan tembakau sudah ada sejak lama sekali, mungkin hampir sama lamanya dengan perkebunan teh dan kopi. Saat ini, penghasil tembakau terbesar dan terbaik adalah Deli, Besuki, dan Klaten. Cerutu dari tembakau Deli telah dikenal sebagai salah satu cerutu terbaik di dunia internasional. 10. Vanili Perkebunan vanili merupakan salah satu perkebunan yang menjanjikan keuntungan besar jika dilakukan dengan baik. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Vanilla planifolia ini banyak dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Hasil perkebunan ini akan diolah menjadi penambah rasa dan aroma makanan maupun minuman. Permintaan vanili terbilang kecil jika dibandingkan dengan permintaan teh dan kopi. Akan tetapi, harga komoditas ini mahal, sehingga pelaku perkebunan dapat memperoleh keuntungan yang memuaskan dari budidaya tanaman ini. 11. Lada Salah satu tanaman perkebunan yang juga memiliki nilai yang menjanjikan adalah lada atau Piper nigrum. Tanaman semusim ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan karena termasuk rempah yang banyak dibutuhkan. Di samping itu, lada juga digunakan dalam industri pengobatan herbal dan kesehatan. Daerah penghasil lada yang paling terkenal di Indonesia adalah Bangka dan Belitung. Tanaman yang tumbuh secara merambat ini biasanya dibudidayakan dalam perkebunan polikultur. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan bersama lada adalah tanaman kopi. 12. Pala Tanaman rempah lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah tanaman pala atau Myristica fragrans. Buah pala menawarkan berbagai manfaat karena semua bagiannya dapat diambil manfaatnya. Sehingga, tak heran jika komoditi perkebunan ini menjanjikan keuntungan. Daging buah pala dapat diolah menjadi manisan. Sedangkan bijinya dibutuhkan dalam industri makanan. Selain itu, daging buah dan biji tersebut dapat diolah menjadi minyak atsiri yang dibutuhkan dalam industri pengobatan dan kosmetik. Di Indonesia, penghasil pala terbesar berada di wilayah Aceh, Sulawesi, dan Maluku, 13. Cengkeh Selain menjadi penghasil pala, Maluku juga merupakan penghasil cengkeh. Tanaman yang juga disebut sebagai Syzygium aromaticum tersebut masih saudara dengan pala. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bunganya. Bunga ini memiliki aroma yang khas dan banyak dimanfaatkan dalam industri makanan. Cengkeh juga dimanfaatkan untuk membuat rokok dan obat herbal. Di samping itu, rempah ini dapat diekstraksi menjadi minyak atsiri melalui pengolahan tertentu. Minyak tersebut biasanya digunakan dalam industri kosmetik atau parfum. 14. Kayu Manis Cinnamomum zeylanicum merupakan salah satu rempah tertua yang digunakan di dunia. Meski sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, rempah ini tetap memiliki permintaan yang tinggi. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah kulit kayunya yang memiliki aroma dan rasa yang khas. Komoditi perkebunan ini banyak digunakan dalam industri pengobatan herbal dan makanan. Penghasil kayu manis yang paling besar di Indonesia adalah Jambi. Selain itu, perkebunan ini juga dilakukan di Sumatera Barat dan Yogyakarta. 15. Rami Tanaman perkebunan ini telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu. Boehmeria nivea atau tanaman rami dibudidayakan untuk diambil seratnya. Serat tersebut merupakan salah satu bahan baku tekstil. Di samping itu, serat rami juga dipakai dalam industri kertas. Komoditas perkebunan ini dapat memberikan keuntungan bagi para pelakunya. Kebun rami dapat ditemukan di daerah Wonosobo, Jawa Tengah, provinsi Lampung, serta wilayah Sumatera lainnya. 16. Mangga Buah mangga merupakan salah satu komoditi perkebunan yang strategis. Buah ini dapat dengan mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia. Selain dijual sebagai buah segar, mangga juga diolah menjadi berbagai produk, misalnya jus dan buah kalengan. 17. Durian Buah ini bisa dikatakan sebagai komoditi perkebunan baru. Dahulu, buah ini hanya diperoleh dari ladang petani. Namun kini, pohon durian menjadi tanaman perkebunan yang dibudidayakan dengan serius. Dahulu pohon durian hanya dapat dipanen satu tahun sekali. Namun, kini berkat rekayasa genetika, pohon tersebut dapat dipanen dua kali dalam satu tahun. Selain dimakan langsung, buah durian juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, contohnya lempok durian. Semua tanaman perkebunan di atas dapat menjadi sumber devisa bagi negara Indonesia. Namun sayangnya, beberapa tanaman tersebut belum dibudidayakan secara maksimal dan pengolahannya masih dilakukan secara tradisional. Oleh karena itu, pemerintah dan perusahaan swasta harus melakukan langkah besar untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
perkebunan biasanya berada di daerah